Minggu, 17 Mei 2015

Di Museum Tekstil, Para Istri Kepala Negara Diajari Membatik Saputangan


Kedatangan para istri kepala negara peserta KAA ke Museum Tekstil, Jakarta Barat tidak sekadar kunjungan semata. Di sini mereka diajarkan cara membuat batik saputangan.

‎Begitu tiba di Museum yang beralamat di Jalan KS Tubun ini, para istri kepala negara ini langsung disambut oleh tari tradisional adat betawi. Para tamu ini juga disambut dengan pagelaran 34 baju adat tradisional.

Mereka pertama kali langsung masuk ke dalam museum Tekstil yang kebetulan didominasi oleh banyak kain-kain asal NTT. Kain dari NTT banyak ditampilkan sekaligus masih dalam suasana peringatan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora. Jual Kain Batik Betawi

"Tapi nggak hanya itu saja, ada juga sarung tenun dari Lampung, kain songket dari Padang dan kain dari Pulau Sumatera dan Jawa," ‎kata salah seorang staf Museum Tekstil Sari Permana saat ditemui di kantornya, Rabu (22/4/2015).

‎Puas melihat kain, rombongan diajak Ibu Negara Iriana, Istri JK Mufidah Kalla seta Istri Gubernur DKI‎, Veronica Tan berkunjung ke galeri batik yang letaknya bersebelahan. Di sinilah mereka sempat diajarkan bagaimana cara membuat batik pada saputangan.

"Mencoba membatik saputangan. Batik klasik. Nanti hasilnya akan kita kasih," tandasnya.

Menurut Sari, delegasi yang terlihat jelas saat itu berasal dari Timor Leste, Zimbabwe dan Madagaskar. Sebagai penutup rangkaian acara, Iriana menyuguhkan jamuan teh.

Sabtu, 21 Maret 2015

Tak Hanya Kain, Ubin Pun Bermotif Batik


Produsen ubin granit PT Asri Pancawarna mengeluarkan beberapa seri produk terbaru yang terinspirasi dari elemen budaya. Budaya Indonesia yang kaya menjadi dasar konsep pengembangan produk. Produk ini merupakan koleksi Etnika Series yang terinspirasi dari kain batik betawi

Meski bukan yang pertama mengeluarkan produk berdesain batik, Indogress tidak khawatir melakukan plagiasi. Menurut Marketing Director Andrea Petrina, pemberian hak paten pada keramik belum populer karena birokrasinya cukup rumit. 

Mengurus hak paten bisa memakan waktu dua tahun. Tidak hanya itu, biasanya hak paten hanya diberikan pada desain tertentu. Sementara desain batik memiliki ragam yang cukup banyak. "Berbeda 25 persen saja, sudah tidak bisa disebut plagiasi," kata Andrea.

Seri ini memiliki ciri khas motif batik yang terlihat berbahan satin. Ukurannya 60 x 60 cm. Selain Etnika Series, produk unggulan Indogress lainnya adalah Metafora. Ubin ini ditawarkan dalam dua pilihan ukuran, yaitu 60 x 60 cm dan 60 x 120 cm. 

Menurut Hendry, desain Metafora ini berasal dari Italia dan membutuhkan waktu setahun untuk pengembangannya. Kelebihan motif ini adalah dalam waktu yang sama, ubin seperti terbuat dari kayu dan batu. Ubin ini juga tampak seperti tekstil dan karpet. 

"Teksturnya agak kasar, dilihat dari sudut tertentu seperti zigzag," jelas Hendry. 

Seri produk terbaru Indogress lainnya adalah Corteza Series dan Concerta Series. Desain dua produk ini juga berasal dari Italia. Karena baru saja diluncurkan, Hendry menyebutkan tidak memiliki target tertentu. Ia mengaku masih ingin melihat respon pasar terlebih dahulu.

Jumat, 26 Desember 2014

Bencana Alam, Pengunjung Candi Borobudur Berkurang

Rentetan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia belakangan ini berdampak pada tingkat kunjungan wisata Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang kian berkurang. Bahkan pengelola TWCB memperkirakan tahun ini target kunjungan wisata ke candi tersebut tidak terpenuhi. 

Aryono Hendro Malyanto, Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan TWCB, mengatakan manajemen telah memasang target 3.531.900 wisatawan sepanjang tahun 2014 ini. Akan tetapi ia memperkirakan sampai 31 Desember 2014, target tercapai 95 persen, namun masih di atas jumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur selama 2013 sebanyak 3.269.581 orang. 

"Beberapa hal yang menjadi kendala kami antara lain karena faktor alam, seperti ketika Candi Borobudur terdampak abu vulkanis Gunung Kelud awal Februari 2014 lalu, kami sempat ditutup sampai dua minggu," kata Aryono di Borobudur, Kamis (25/12/2014). 

Selain itu, kata Aryono, akhir tahun ini bersamaan dengan datangnya musim hujan. Hampir tiap hari kawasan Borobudur diguyur hujan terutama jika menjelang siang hari, sekitar pukul 12.00 WIB. Padahal pengunjung sudah di kisaran angka 16.000 orang. harga batik betawi

"Lalu beberapa kejadian tanah longsor di sejumlah wilayah juga turut mempengaruhi angka kunjungan ke Candi Borobudur," ucap Aryono. 

Dia juga tidak membantah jika kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu turut menjadi faktor penurunan kunjungan wisata ke warisan budaya dunia itu. Meski manajemen mengaku belum sempat menghitung besaran dampak tersebut. 

"Dampaknya signifikan. Karena harga sewa bus menjadi naik, sehingga ada yang nego ulang," ucapnya. 

Sementara untuk libur Natal dan Tahun Baru 2015, TWCB mematok mulai 20 Desember 2014 sampai 4 Januari 2015 akan ramai didatangi pengunjung. Setiap hari ada sekitar 25.000 hingga 30.000 orang wisatawan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. 

“Kami menargetkan jumlah pengunjung libur Natal dan Tahun Baru 491.192 orang atau naik lima persen dibanding periode yang sama tahun lalu 485.683 orang," ucap Aryono. 

Untuk mendukung pencapaian target, tiap hari diadakan pertunjukan kesenian tradisional, terbuka untuk wisatawan di Panggung Lumbini. Misalnya kesenian Tong Tong Lek, Kuda Lumping, Prajuritan, Ndayakan, Jathilan, Topeng Ireng, Kobrosiswo, Wartokan, Obros Petugan, Wayang Kulit serta pentas musik Keroncong. 

"Kami juga gelar demo batik dan demo kerajinan pensil gaul di Museum Samuderaraksa, serta demo gerabah di Museum Borobudur. Kami pun tetap mengoptimalkan fasilitas yang ada," ucap Aryono.

Jumat, 24 Oktober 2014

Memelihara Warisan Budaya Tak Benda

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan 96 karya budaya menjadi warisan budaya tak benda. Ditambah 77 warisan budaya tak benda yang ditetapkan sebelumnya, jumlah warisan budaya tak benda Indonesia kini berjumlah 173 jenis. Apa artinya hal itu bagi pengembangan kebudayaan kita?

Penyerahan sertifikat penetapan warisan budaya tak benda telah dilangsungkan pada 17 Oktober 2014 di Museum Nasional Jakarta. Penetapan ini merupakan wujud komitmen Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda (Convention for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage) tahun 2003. Ratifikasi disahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2007 tentang Pengesahan Konvensi Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda.

Dalam definisi Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), dikenal istilah warisan dunia yang terdiri dari warisan alam dunia dan warisan budaya dunia.

Warisan budaya dunia adalah kawasan yang memiliki nilai universal luar biasa dan mempunyai pengaruh sangat penting terhadap budaya yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Kain batik betawi

Warisan budaya terbagi dua, yaitu bendawi dan tak benda. Warisan budaya bendawi adalah hal-hal yang dapat disentuh dan dipakai. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendefinisikan warisan budaya tak benda adalah segala praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan—serta alat-alat, benda (alamiah), artefak, dan ruang-ruang budaya terkait dengannya—yang diakui oleh berbagai komunitas, kelompok, dan dalam hal tertentu perseorangan sebagai bagian warisan budaya mereka.

Warisan budaya tak benda ini, yang diwariskan dari generasi ke generasi, senantiasa diciptakan kembali oleh berbagai komunitas dan kelompok sebagai tanggapan mereka terhadap lingkungannya, interaksinya dengan alam, serta sejarahnya, dan memberikan mereka rasa jati diri dan keberlanjutan untuk memajukan penghormatan keanekaragaman budaya dan daya cipta insani.
Warisan budaya tak benda meliputi tradisi dan ekspresi lisan, termasuk bahasa, seni pertunjukan, adat-istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-perayaan. Selain itu, juga pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenal alam dan semesta serta kemahiran kerajinan tradisional.

Delapan warisan dunia

Berdasarkan catatan Kemdikbud, hingga 2013 Indonesia telah memiliki delapan warisan dunia yang terdiri dari empat warisan alam dunia dan empat warisan budaya dunia.

Keempat warisan alam dunia adalah Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat (1991); Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (1991); Taman Nasional Lorentz, Papua (1999); dan Hutan Hujan Tropis Sumatera (2004).

Keempat warisan budaya dunia adalah Candi borobudur, Jawa Tengah (1991); Candi Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta (1991); Situs Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah (1996); dan Subak Bali (2012).

Indonesia juga telah mencatatkan enam warisan budaya tak benda untuk dunia, yaitu wayang, keris, batik, angklung, tari saman, dan tas rajut multifungsi Papua alias noken.

Sebelum diusulkan dan ditetapkan oleh UNESCO, Pemerintah Indonesia menetapkan terlebih dahulu warisan budaya Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Kacung Marijan mengatakan, sejak Indonesia merdeka hingga tahun 2012 tercatat terdapat 2.632 warisan budaya tak benda, tetapi belum ditetapkan. Penetapan warisan budaya tak benda tersebut dimulai pada 2013 sembari terus mencatat. Hingga kini terdapat 4.156 warisan budaya tak benda yang sudah tercatat.

Memaknai penetapan warisan budaya tak benda tersebut barangkali dapat dilihat tulisan budayawan Edi Sedyawati dalam bukunya Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah (PT Rajagrafindo Persada, 2012). Edi menuliskan, adalah tugas kita bersama, para guru, dan para pengisi media massa untuk meningkatkan kesadaran budaya dan kesadaran sejarah terhadap masyarakat luas.

Kesadaran budaya itu antara lain, menurut Edi, ditandai dengan pengertian bahwa di samping merawat dan mengembangkan unsur-unsur warisan budaya, kita sebagai bangsa Indonesia yang bersatu juga sedang mengembangkan sebuah kebudayaan baru, yaitu kebudayaan nasional. Hal itu dapat meningkatkan harkat bangsa. Di samping itu, demikian Edi menulis, kesadaran sejarah pun perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan karena dewasa ini terasa masih amat kurang.

Pemerintah telah membuat konsep untuk memelihara warisan budaya tak benda tersebut. Prinsipnya, pengelolaan warisan dunia merupakan tanggung jawab bersama di antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat. Pengelolaannya di bawah kewenangan Kemdikbud. Pengelolaan dimaksud dilakukan dalam hal perlindungan, pengembangan, pemasaran, investasi dan bisnis, serta pemberdayaan masyarakat.

Dari sisi pemerintah, kita berharap banyak kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memelihara warisan budaya tak benda tersebut. Terlebih lagi dalam pidato pelantikan di depan Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat, 20 Oktober 2014, Joko Widodo menegaskan lagi salah satu ajaran Trisakti Soekarno, yaitu ”Berkepribadian dalam Kebudayaan”.

Sebagai masyarakat, kita juga perlu memelihara warisan budaya nenek moyang tersebut dengan selalu menghidupinya.

Rabu, 08 Oktober 2014

Kisah batik Indonesia pernah mau diklaim Malaysia

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Selain sebagai warisan budaya, keindahan batik juga telah diakui dunia, beberapa tokoh dunia pernah menggunakan batik Indonesia dalam berbagai kesempatan seperti Nelson Mandela, Barack Obama dan Bill gates. 

Bahkan, Nelson Mandela ketika disemayamkan menggunakan salah satu batik Indonesia kesayangannya. Pakaian batik muslim ala betawi

Dulu Malaysia pernah mengklaim batik adalah milik mereka. Polemik pun muncul akibat klaim Negeri Jiran terhadap batik ini. 

Tahun 2008 Pemerintah Indonesia tidak diam dengan klaim Malaysia tersebut. Pemerintah Indonesia pun mendaftarkan Batik ke dalam jajaran daftar representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO atau Representative List of Intangible Cultural Heritage-UNESCO. 

Untuk mendapat pengakuan representatif sebagai warisan budaya, proses yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia terbilang cukup panjang. Berawal pada 3 September 2008 dengan proses Nominasi Batik Indonesia ke UNESCO, yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut. 

Puncaknya, pada tanggal 2 Oktober 2009 diakhiri dengan UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang dilaksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Tanggal 2 Oktober juga diperingati sebagai Hari Batik Nasional. 

"Tahun 2009 UNESCO menetapkan batik sebagai warisan dunia. Presiden SBY kemudian menjadikan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional," kata SBY lewat akun twitternya, Kamis (2/10).

Pengukuhan dari UNESCO serta pendeklarasian dari Presiden telah menghapus pengklaiman yang digencarkan oleh negara tetangga, Malaysia.

Setelah batik resmi dikukuhkan oleh UNESCO, Kementerian kebudayaan dan pariwisata berharap batik bisa diapresiasi oleh masyarakat Indonesia dengan memakai produk budaya sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari.

Hari ini warga Indonesia bangga mengenakan batik untuk aktivitas. Selamat Hari Batik Nasional!

Jumat, 26 September 2014

Jokowi Resmikan Pembangunan Masjid Senilai Rp 170 Miliar

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan pembangunan Masjid Raya Jakarta di kompleks rumah susun sederhana sewa di Daan Mogot, RW 14, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (26/9/2014). Pembangunan masjid itu menelan anggaran sebesar Rp 170 miliar. 

Jokowi mengatakan bahwa pembangunan masjid itu merupakan bentuk keseimbangan pembangunan sebuah kota yang modern, yakni pembangunan dari sisi ekonomi, infrastruktur, juga pembangunan dari sisi religi. 

"Di Kota Jakarta ini semuanya ada masjid raya, di Jakarta Selatan ada, timur ada, utara ada. Nah, makanya kita bangun masjid raya di Jakarta Barat ini," ujar Jokowi seusai peresmian.

Jokowi mengatakan, masjid tersebut berada di kompleks rusunawa di Daan Mogot. Di sekeliling masjid, akan dibangun ruang terbuka hijau yang rindang. Situasi itu, menurut Jokowi, sangat layak untuk mengembangkan kegiatan dengan basis sosial dan religi. 

"Yang paling penting, masjid ini menjadi masjid yang makmur. Itu saja harapan saya," ujar Jokowi. Jual batik betawi

Data dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta menyebutkan, masjid itu dibangun berdasarkan arsitektur Betawi. Masjid seluas 17,8 hektar dapat menampung 16.000 jemaah. Masjid juga dilengkapi tempat berdagang dan perpustakaan. 

Pembangunan masjid itu diprediksi rampung pada akhir 2015 atau pertengahan 2016. Masjid itu dibangun bernuansa tropis. 

Dinas Perumahan menyebut konsep pembangunan masjid itu sebagai K3R, yakni keterbukaan, keragaman, kebersamaan, dan religius. Sebab, di belakang masjid itu terdapat delapan blok rumah susun yang akan diisi warga relokasi Kali Mookevart.

"Ini akan menjadi salah satu pusat kegiatan sosial dan pengembangan religi masyarakat Jakarta," ujar Kepala Dinas Perumahan Jonathan Pasodung.

Sabtu, 02 Agustus 2014

Batik Betawi, Dahulu & Kini

Batik yang selalu diidentikkan dengan Jawa ternyata juga dimiliki oleh Betawi. Batik Betawi memiliki ciri berbeda dari batik khas daerah lain, yakni warna mencolok dan bentuk motifnya. Dan ternyata, Jakarta tempo dulu ramai dengan tempat usaha pembuatan batik yang dimiliki oleh orang-orang asli Betawi. Bahkan, koperasi batik di Indonesia pertamakali bukan berdiri di Solo atau daerah Jawa, melainkan justru di Jakarta.

Merah, hijau, oranye, dan kuning adalah warna-warna cerah yang umum digunakan dalam batik Betawi. Sedangkan untuk motifnya seringkali melambangkan potret kehidupan sehari-hari serta dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Cina. Secara umum, awalnya batik ini terbagi menjadi lima jenis motif, yakni ondel-ondel, nusa kelapa, ciliwung, rasamala, dan salakanegara yang memiliki asal-usulnya masing-masing.

Batik Betawi motif ondel-ondel misalnya, mengangkat figur ondel-ondel yang konon digunakan untuk menolak bala. Diharapkan dengan memakainya, si pemakai akan terhindar dari bala. Sedangkan motif nusa kelapa diinspirasikan dari peta Ceila buatan Pangeran Panembong pada masa Prabu Siliwangi (1482-1521) yang menyebutkan bahwa Jakarta dulunya dinamai Nusa Kelapa oleh para leluhur Betawi. Sementara batik motif ciliwung berasal dari kehidupan masyarakat di tepian Sungai Ciliwung, dimana para penjajah Portugis dan Belanda begitu tertarik dengan sungai ini dan bermaksud menguasainya. Sesuai sejarahnya, orang yang memakai batik motif ciliwung ini diharapkan dapat menjadi pusat daya tarik dan sebagai simbol rejeki yang terus mengalir bak aliran sungai.

Selain motif-motif batik yang diinspirasikan dari peristiwa-peristiwa besar, batik Betawi juga memiliki motif dengan elemen-elemen yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari seperti burung hong, kembang mayang, naga, lereng parang barong ceplok barongsai, tanjidor, gambang kromong, serta gigi buaya berupa tumpal segitiga. Tumpal yakni bentuk motif geometris segitiga berbaris yang memagar mengelilingi bagian depan atau badan kain. Pada saat kain dikenakan, tumpal harus ada di bagian depan.

Jaman dulu, tempat usaha pembuatan batik berkembang subur di tanah Betawi. Karet Tengsin, Palmerah, Kebon Kacang, dan Bendungan Hilir merupakan daerah-daerah perbatikan yang populer. Pada masa itu, proses pembatikan dilakukan di rumah-rumah penduduk. Karena industri batik yang berkembang pesat ini pula di Jakarta pernah didirikan koperasi batik. Sayangnya masa demi masa, produksi kain batik Betawi kian menyusut. Hal ini disebabkan karena semakin tingginya nilai tanah di Jakarta membuat daerah perbatikan ini tergusur oleh gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. Selain itu, perhatian terhadap lingkungan hidup yang semakin besar membuat para produsen batik rumahan ini harus memindahkan proses produksinya ke Tangerang.

Namun untungnya usaha-usaha untuk melestarikan batik Betawi segara dilakukan. Salah satu usaha awalnya adalah dengan penetapan kain yang dipakai None Jakarta pada sekitar tahun 1970 oleh Gubernur Ali Sadikin. Kain tersebut merupakan kain yang bermotif tumpal atau pucuk rebung yang dipadankan dengan kebaya panjang khas Betawi. Motif ini dipilih karena kepopulerannya dan hingga kini terus dikenakan None Jakarta serta dikenal sebagai motif batik Betawi.

Kini, para masyarakat yang peduli dengan kelestarian batik Betawi pun semakin gencar dalam menyelamatkan batik Betawi dari kepunahan. Para pembatik Betawi terus mengembangkan motif-motif yang ada dan berhasil menciptakan puluhan motif batik Betawi modern. Terdapat 24 motif batik Betawi sarat corak flora dan fauna khas Betawi yang tinggal menunggu pengesahan dan penetapan Gubernur DKI Jakarta.